Monday, February 23, 2009

Apa-Apalah!

7.07 minit pagi, 21 Februari 2009. Sekali lagi aku dalam pesawat terbang. MH2637 dari Kota Kinabalu ke Kuala Lumpur untuk berjumpa anak aku yang sedang berkursus di General Hospital Kuala Lumpur. Dia yang bertugas sebagai doktor di Hospital Duchess of Kent kena hantar berkursus tentang General Anaesthetic. Memang kena pada tempatnya pun, kerna tugas dia sekarang kasi pingsan orang sebelum dibedah! Hehehehehe! Aku pula berlagak macam orang kaya; dua minggu berturut-turut sudah aku ke KL pada ujung minggu. Naik pesawat macam naik bas saja. Al-maklumlah, menumpang keistimewaan bini aku yang bertugas dengan MAS. Untuk kami, tambang pergi balik BKI/KUL/BKI cuma RM65.00 seorang! Ndak apalah kan? Duit sendiri juga. Ndak perlu nangis-nangis minta dihantar berkursus di KL supaya dapat nengok KLCC atau The Mall dengan tambang yang dibiayai oleh rakyat! Lebih buruk lagi kalau setelah sampai di KL, bukannya berkursus malah buat bisnis sendiri! Tsk! Tsk! Tsk! Bikin malu kompeni!

Tadi kerana "keboringan" aku baca akhbar yang disediakan. Aku terbaca beberapa komentar yang dihantar oleh pembaca tentang kes YB Elizabeth Wong. Macam-macam komentar diorang. Masing-masing berhujah dengan cara yang sungguh meyakinkan. Aku rasa semua diorang itu sama ada mempunyai PhD, atau pernah menghadiri kursus pengucapan awam dan/atau kursus menyediakan teks ucapan! Bagus juga tu .. nampak gaya ramai yang boleh menggantikan tempat aku menjadi penceramah bidang komunikasi dan pengucapan awam. Kalau aku sakit atau gol, ndaklah juga panik ofis aku mencari pengganti. Aku rasa banyak yang kini sanggup mengambil tempat aku. Bukannya jawatan penting pun .. bukannya disuruh menerbangkan pesawat tempur Sukoi!

Balik kepada kes YB Eli. Ada dua intipati pendapat berbeda dari pembaca yang aku mau selatankan di sini bagi memancing pandangan anda yang aku hormati. Maaf ya .. aku bilang "selatankan" kerna aku puas sudah bilang "utarakan" .. hehehehehe!

Pendapat pertama: "Itu hal peribadi bah! Apa orang mau buat di rumah dia sendiri, orang lain ndak boleh masuk campur! Dia mau telanjangkah, mau buat pole-dancing kah, mau tidur bergantung macam kelawarkah, atau mau membiak dalam bathtub kah .. itu dia punya pasal! Apa mau gadoh? Kau sukakah kalau orang lain mengintip apa kau buat di rumah kau sendiri?" (Perenggan ini hendaklah dibaca dengan intonasi orang marah dalam nada C Major)

Pendapat kedua: "Dia itu pemimpin yang seharusnya menunjukkan ciri-ciri leadership by example. Pemimpin itu macam artis, apa dia buat boleh menjadi ikutan orang, lebih-lebih lagi golongan muda yang masih mentah dan ndak tau berpikir! Kalau artis mabok-mabokan, golongan muda ikut-ikut mabok-mabokan, yang mungkin membesar jadi pemimpin yang suka mabok-mabokan dan menjadikan rakyat nanti semua mabok-mabokan! Oleh itu, pemimpin kena jaga keperibadian walau di mana juga ia berada. Dan lagi bagaimana si tukang ambil gambar bisa masuk ke rumahnya kalau ndak dibenarkan masuk? Malah masuk ke kamar tidur lagi! Kalau memang dibenarkan masuk, ertinya si pemimpin mengisytiharkan memang ndak salah berdua-duaan dalam kamar walau ndak kawin. Hasilnya nanti, rakyat yang ndak pandai berpikir pun, akan ikut-ikutan tinggal berdua tanpa kawin." (Yang ini hendaklah dibaca dengan nada sinis)

Nah, sekarang korang pikirlah sendiri mana satu hujah ini yang lebih kuat. Aku ni bukan politikus dan juga bukan alim ulama. Aku cuma penulis kampungan. Dari segi politik pun aku bingung kerna nampaknya benda yang salah atau betul dalam politik bergantung kepada siapa pelakunya. Analoginya, kalau aku lambat melaksanakan tugas di ofis, pasti aku akan dibilang lembab, pemalas, ayam mati dsb. Tapi kalau bos-bos melakukan perkara yang sama, pasti orang bilang dia sebenarnya berhati-hati dan cermat dalam menjalankan tugas! Dari segi agama pun aku tambah bingung; kerna ada orang penting pernah mentafsir habuan seks itu sebagai sedekah! Na'udzubillah! Aku ndaklah berani mentafsir pengertian agama mengikut jaman. Aku cuma sekolah pondok.Yang aku tau, kalau Tuhan menetapkan babi itu haram, maka haramlah .. ndak berani lagi aku persoalkan! Kalau sudah makanan sepatutnya dimasukkan dalam mulut sebelum ia ke perut, maka ndaklah aku berani memasukkannya ke dalam lobang idung! Percuma aku mati konyol gara-gara ndak dapat bernapas!

Lantaklah korang! Yang penting aku tetap ada kerja dan ujung bulan terima gaji. Selepas enam tahun berlalu dari sekarang, ndak perlu sudah aku punch card! Bangun awal pun nanti cuma untuk solat subuh, bukan kerna hendak mengelak kesesakan jalanraya!

Friday, February 20, 2009

Keji dan mungkar

Tadi waktu dengar khutbah Jumaat, banyak perkara yang disentuh membikin aku terpikir tentang bermacam-macam soal hukum agama. Apabila aku dengar khatib menyampaikan bahawa "sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar", secara automatis minda aku coba mentafsir "keji dan mungkar". Waduh .. berat juga aku memikirkannya .. al-maklum kepala aku ini udah terlalu banyak mikirin urusan dunia hingga bikin stress. Kenapa ya .. begitu ramai orang yang solat ndak tinggal waktu, malah kalau solat cukup ganteng dengan kain pelikat atau baju melayu, tapi "keji dan mungkar" masih menguasai diri! Maaf ya? Aku lagi nafsir "keji dan mungkar" itu dari kacamata penjawat awam. Masihkah berlaku "keji dan mungkar"? Terserah kepada anda semua. Aku lebih terasa "mungkar" dari sudut lain, iaitu aku rasa bersalah kerna mungkin aku sendiri udah terjebak dengan satu aspek "mungkar", iaitu "kemunafikan" .. walaupun mungkin masih di skala yang kecil. Astaghfirullah!

Manakan tidak .. sewaktu menyampaikan ceramah, ngomong kayak presiden di hadapan audiens, aku pernah menyatakan untuk menjadi kaya dan senang di dunia ini sebenarnya bukan susah kok. Cukup mudah. Kerna bagi orang-orang yang beriman "kaya dan senang" itu ertinya "ada sedikit tapi cukup". Sesiapa saja yang bisa berpegang kepada prinsip hidup yang gituan, pasti akan merasa hidupnya cukup senang, kerna merasa puas dan bersyukur dengan rejeki karunia Allah swt., tentu sekali parallel dengan rukun iman yang ke-6, iaitu percaya kepada qada dan qadar. Justru orang-orang yang gituan akan hidup berpandukan kepada kemampuan, bukannya nafsu.

Ternyata aku udah terpeleset sedikit dari apa yang aku sendiri katakan. Kok akhir-akhir ini aku pandai merasa kurang cukup dengan apa yang aku miliki. Pandai merasa iri hari dengan apa yang orang lain ada. Padahal setelah dipikir-pikir, aku udah punya segalanya; isteri, anak, menantu, cucu, rumah, mobil, pekerjaan, laptop, printer, hape, home-theatre, broadband, sudu, garpu, chopstick, tikar, sejadah, songkok .. termasuk kucing 20 ekor! Malah aku dicemburui orang lain gara-gara pada usia ini, anak-anak aku udah gede dan sukses dalam studi dan mendapat pekerjaan .. lumayan. Aku lihat ada orang lain pada usia aku begini, masih bergelut sama masalah anak sekolah; ya yuran, ya transport, ya pembantu rumah, ya segala macem!! Lagi serius kalau dapat anak yang nimbulkan masalah, ndak mau belajar malah cuma pinter shuffle di pinggir jalan atau pusat kota kayak tenggiling mabok! Yang ndak punya wawasan, cuma mau bersenang-senang dan ngabisin harta orang tua.

Iya deh! Aku mau dan wajib belajar jadi orang yang lebih bersyukur atas nikmat yang diberi-Nya. Jangan sampai jadi orang yang mencari susah gara-gara ndak merasa puas dengan apa yang ada dan mau mengejar benda yang mustahil digapai. Ataupun gara-gara mau senang sanggup nginjak kepala orang lain. Jangan sampai mau eksen tapi utang keliling buntut. Jangan tampangnya keren, tinggal dalam gedong indah, omongan setinggi langit .. tapi terlari-lari ke sana sini gali lobang tutup lobang! Alhamdulillah kalau bertugas outstation, aku ndak perlu dan memang ndak pernah menuntut dibayar balik uang yang aku keluarkan untuk parkir mobil! Hehehehehehe!!

Aku juga idup sama utang kok .. namun utang aku yang terbesar sekarang cuma rumah sama mobil. Mengikut perkiraan aku, setelah aku berusia 56 tahun nanti (kalau masih idup), utang rumah sama mobil udah lunas!! Aku pula sudah opt untuk pensium pada usia 58 tahun. Bermakna selama dua tahun lagi aku bekerja (kalau masih idup!) dari umur 56 hingga 58, aku sudah terima gaji penuh!! Yahooooo!! Ndak ada potongan lagi!! Mujur rumah yang aku miliki sekarang bukan gedong mewah .. kalau iya .. dengan kedudukan dan gaji aku yang begini, mungkin sampai mati pun ndak dapat dilunaskan utangnya. Kan susah nanti "dipanggil pulang" sedangkan utang belum abis? Setidak-tidaknya uang pensiun dan gratuity aku nanti ndak perlu digunakan untuk bayar utang! Sah .. Tuhan itu adil! Maha adil. Subhannallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu Allahu akbar.

Ketemu lagi pak/bu.

Monday, February 16, 2009

PTK

Jam 6.50 sore .. 15 Februari 2009. Aku dalam penerbangan MAS MH2662 dari Kuala Lumpur ke Kota Kinabalu. Cuaca kurang baik, baru saja kedengaran suara pak pilot/co-pilot/leading steward mengumumkan .. "ladies and gentlemen, due to unfavourable weather condition, please return to your seats and fasten your seatbelts". Takut juga ni kalau pesawat sedang joged dangdut di udara! Namun aku masih sempat tersenyum mendengar suara tadi yang jelas dimiliki oleh orang Melayu tapi berusaha mau kedengaran seolah-olah dia itu saudaranya Barrack Obama! Kopi pun ndak jadi dihidang oleh pramugari yang manis-manis kerna takut tumpah. Maka aku keluarkan laptop lalu nulis .. err .. menaip! Bukan main eksen aku kelihatan seperti orang penting dengan laptop .. padahal aku mau mengurangkan rasa takut terhempas ke Laut China Selatan! (Alaaaa .. persis kebanyakan orang sekarang juga ... eksen ngomong kayak guntur ... tapi ndak ada isi)!

Talipinggang keledar pesawat ini mengingatkan aku kepada suatu isu yang mungkin kalian bisa bagi pendapat yang bernas, kerna kalian semua manusia berpendidikan. Aku timbulkan isu ini bukan dengan maksud mau mengkritik keputusan pihakberkuasa, tapi sekedar mengundang diskusi daripada kalian untuk mempertajamkan minda. Kalo sekedar tajam lidah ndak ada gunanya kan? Cuma nyakiti hati orang kan? kan? Apa lagi yang hipokrit! Istilah hipokrit itu masih okay. Kalo munafik lagi susah kan? kan? Iya kan?

Aku teringat beberapa lama dahulu aku ada menonton filem dokumentari dalam siri Discovery di Astro. Dokumentari itu adalah tentang sejarah penciptaan mobil.. khususnya aksesori-nya yang menjadikan mobil lebih selamat untuk penumpang .. satu daripadanya adalah talipinggang keledar dalam mobil. Rupanya talipinggang pertama yang dipasang pada mobil adalah jenis "two anchor points", iaitu yang ditambat pada dua tempat saja .. sama seperti talipinggang keledar dalam pesawat terbang. Ternyata talipinggang keledar jenis itu dalam mobil malah bisa mengakibatkan kecederaan yang teruk kepada si pemakai apabila berlaku tabrakan di jalan. Hasil daripada kajian yang dijalankan, akhirnya tercipta talipinggang "three anchor points" yang ada dalam mobil kalian sekarang .. di mana ada tiga tempat penambatnya. Talipinggang jenis itu telah banyak menyelamatkan nyawa penumpang mobil apabila berlaku tabrakan.

Nah, sekarang ini kita diwajibkan pula memakai talipinggang keledar walau berada di tempat duduk belakang. Aku perhatikan talipinggang yang di tengah-tengah tempat duduk belakang itu adalah dari jenis "two anchor points"! Aku tertanya-tanya kenapa ya talipinggang keledar jenis itu muncul semula sedangkan kajian tentang bahayanya telah diketahui umum seluruh dunia? Kok sama seperti sudah tau kalo naik pangkat tanggungjawabnya jadi lebih berat .. namun orang berebut-rebut juga mau naik pangkat!

Baru-baru ini, anak aku yang bekerja sebagai dokter di Sandakan telah mengesahkan dia telah beberapa kali melakukan pembedahan atas penumpang tempat duduk belakang bahagian tengah yang tercedera teruk dalam tabrakan di jalan, akibat memakai talipinggang keledar jenis "two achor points" itu. Kecederaan yang dialami adalah luka yang begitu serius di perut/bawah perut (intra abdominal injury kata anak aku) hingga tembus ke dalam dan menyebabkan kerosakan kepada usus. Katanya walaupun berjaya dibedah, namun amat payah merawatnya sehingga pulih kerana kecederaan yang gituan menyebabkan banyak komplikasi. Hasil daripada kata-kata anak aku itu, aku sekarang ndak mau membawa lebih daripada tiga orang penumpang di tempat duduk belakang Gen-2 aku .. walaupun talipinggang yang di tengah-tengah itu telah dipasang secara gratis oleh EON! Biarlah talipinggang di tengah-tengah itu menjadi perhiasan saja tanpa fungsi. Mujur kedudukan aku di kantor ndak seperti itu .. kalau yang gituan, dalam bahasa Jawa itu dipanggil deadwood! Sekurang-kurangnya aku berfungsi juga dan bukannya hanya menjadi perhiasan. Tapi "menjadi perhiasan" juga merupakan satu fungsi kan? Yaaaaaa ... Tuhan menjadikan makhluk dengan peranannya masing-masing. Makanya jangan menghina.

Apa pendapat kalian tentang talipinggang keledar yang aku sebut tadi? Bisa juga kalian jadikan judul dalam persembahan pengucapan awam jika menduduki ujian PTK!

PTK = Pakailah Talipinggang Keledar ..